Pemberontakan Hari 1991
5 Maret, Rabu
Latar Belakang Pemberontakan
Setelah kekalahan Irak dalam Perang Teluk (1990–1991), muncul ketidakpuasan luas terhadap kepemimpinan Saddam Hussein. Pada bulan Maret 1991, rakyat Irak, terutama di bagian selatan dan utara, bangkit melawan pemerintah dengan harapan menggulingkan rezim Ba'ath. Namun, pemberontakan ini ditindas dengan kekerasan oleh pasukan pemerintah, menyebabkan banyak korban jiwa dan pengungsian besar-besaran.
Peringatan dan Tradisi
Hari libur ini diperingati dengan berbagai cara, tergantung pada wilayah dan komunitas yang terlibat. Beberapa bentuk peringatannya meliputi:
- Upacara Peringatan: Acara resmi yang dihadiri para pejabat pemerintah, veteran pemberontakan, dan keluarga korban.
- Pawai dan Demonstrasi Damai: Banyak kota di Irak mengadakan pawai untuk mengenang keberanian para pemberontak.
- Kesaksian dan Cerita Sejarah: Banyak penyintas serta keluarga korban berbagi pengalaman mereka dalam bentuk diskusi publik atau dokumentasi sejarah.
- Ziarah ke Makam Korban: Warga mengunjungi makam mereka yang gugur dalam pemberontakan sebagai bentuk penghormatan.
Makna dan Pengaruh
Pemberontakan 1991 memiliki dampak besar terhadap politik dan masyarakat Irak. Meskipun gagal menggulingkan Saddam Hussein saat itu, peristiwa ini menandai awal dari perubahan besar, termasuk pemberlakuan zona larangan terbang oleh koalisi internasional untuk melindungi warga Kurdi dan Syiah. Akhirnya, ini dianggap sebagai salah satu faktor yang berkontribusi pada jatuhnya Saddam Hussein pada tahun 2003.